Surat tak Bertuan

Surat ini tak bertuan. Dibuat entah untuk siapa, dan entah harus dikirimkan ke mana. Bila surat ini tak terjamah saya pun tidak masalah.

Tolong saya. Teman-teman saya sudah menikah. Saya resah. Saya takut. Takut sekali. Bukan karena saya belum bertemu jodoh lantas kalang-kabut. Justru sebaliknya. Saya takut pemikiran ini akan membunuh saya.

Kepada Anda yang membaca surat ini, apakah menikah itu perlu? Dalam agama, ya, tentu saja. Tapi saya merasa sepertinya saya tidak (mungkin belum) membutuhkan pasangan. I think I can get any affection from everyone, I never feel alone because I have got some friends around me. I can do everything what I want to do by MYSELF. I always achieve everything that i’ve planned before. Also, I often feel happiness in many hours and there are a lot of reasons to smile every single day. I know I am not multitalented girl, but I can be an independent ONE. That’s my opinion.

Jadi? Apakah pemikiran saya ini akan membunuh saya? Sejujurnya saya sedang khawatir.

Hal lainnya adalah, saya takut menjalin hubungan (lagi). Imajinasi saya bermain pada hal buruk, membayangkan masa depan saya tidak akan se-bahagia yang pernah saya bayangkan waktu kecil. Di usia sekarang ini, ada perasaan bodoh yang menyerang. Semacam ketakutan akan diselingkuhi, ditinggalkan, diabaikan, dikasari, dan saya tidak siap sakit hati. Saya enggan mengeluarkan air mata untuk urusan ini.

Jadi, salahkah saya jika saya tidak mau (untuk saat ini belum mau) menikah?

6 thoughts on “Surat tak Bertuan”

  1. kamu tidak sendiri, Uni. kita sepemikiran.
    dan pemikiran ini tidak akan membunuh (seenggaknya belum pernah ada media yang mengabarkan soal ini)

    we’re strong enough, Uni. 🙂

Leave a reply to unidzalika Cancel reply