Bagaimana Caranya Menebang Ingatan?

: Untuk A.

 

Kau tahu dia mencintaimu tetapi yang kau lakukan hanya diam. Kau membiarkannya menyapa dan menegurmu di beberapa kesempatan. Kau merasa tidak masalah atau terganggu oleh sikapnya yang selalu ramah dan terlihat tulus mengkhawatirkanmu. Kau berpikir, dengan kau membiarkannya begitu, kau telah membuatnya bahagia meskipun tak pernah ada niatan sama sekali darimu, untuk membuatnya bahagia.

 

Kau tidak pernah menginginkan dirinya menjadi bagian dalam hidupmu. Kau punya banyak teman dan tahu betul bahwa banyak orang mencintaimu sepenuh hati. Tapi toh, kau bahagia dengan kesendirianmu dan dengan adanya ia yang tiba-tiba mengatakan peduli serta khawatir padamu, kau anggap bukan hal penting.

 

Kau pikir semua akan baik-baik saja, selesai begitu saja. Barangkali kau tidak pernah sadar, setiap harinya, justru diammu membuatnya meluaskan hati, melapangkan dada, dan pelan-pelan menanam harapan.

Kau tidak pernah tahu bahwa Ia mulai berharap padamu. Satu kali, saja. Ia berharap satu kali saja kau menoleh, meladeni, dan menyapanya lebih dulu. Ia berharap dapat bertemu denganmu meskipun sebelumnya kalian pernah bertemu. Dalam pertemuan itu, kau katakan dengan mudahnya, telepon saja kapanpun ingin bertemu.

 

Tapi kau beruntung karena ia tak pernah punya nyali untuk menghubungi lebih dulu.

 

Belakangan kau akan sadar betapa ia menyukai suaramu dengan sangat. Setiap malam, ia selalu mendengar sebuah lagu yang kau nyanyikan. Itu diputar setiap sebelum tidur, atau saat ia tidak bisa tidur, atau ketika ia sudah tidur lalu terbangun lagi untuk mendengar suaramu dan kemudian kembali tidur. Dan ketika tidur ia akan bermimpi tentangmu. Di hutan, di pasar, di puncak gunung, di beberapa tempat terbaik di Indonesia, ada kau, juga dirinya, di dalam mimpinya. Tentu bukan melakukan hal buruk atau tabu, bukan. Dalam mimpinya, ia duduk mendengar kau memetik gitar sambil menyanyi merdu. Mimpinya sesederhana itu, semudah itu membuatnya bahagia.

Lagu yang kau nyanyikan, ia dapatkan dari laman media sosialmu. Ia bukan stalker, kau tahu itu. Ia orang yang cukup sibuk di dunianya, kau juga tahu. Kau pernah memantaunya sekali. Sesekali. Oke beberapa kali. Kau anggap karena saat itu kau penasaran. Tapi, ah. Peduli apa. Ia bukan tipe yang kau inginkan.

 

Suatu hari, kau mengabaikannya. Kau memutuskan untuk mengabaikannya. Memblokir dirinya dari semua koneksi yang dapat menghubungkan dirimu dengannya.

 

Kau berpikir, dengan meninggalkannya begitu saja, kau mampu menghilangkan semua memori tentang kau dalam dirinya.

 

Kau salah total, Sayang. Begitu kau pergi, ia tak henti mengeluarkan air mata. Ia menangis di mana saja ; di teras depan rumah saat senja hampir pergi, di toilet rumah sebelum ia mandi pagi, di balik kubikel kantornya sampai-sampai tak sadar tetesnya jatuh ke dalam mug kopi yang masih mengepul asapnya, di sudut kamarnya sambil mennyembunyikan duka melalui selimut yang ia lipat, di mana-mana, air matanya jatuh dan kering oleh udara. Tetesnya meresap ke dalam tanah, jatuh menyentuh akar ingatan, dan lama-lama menjadi pupuk yang membuat ingatan tentangmu semakin subur.

 

Kau tidak pernah tahu, semua hal tentangmu justru semakin mengakar dalam otaknya, mulai bercabang, dan akhirnya beranak pinak dalam hidupnya. Bahkan ia tidak ingin mencari tahu, bagaimana caranya menebang ingatan?

 

Ia justru membiarkan kenangan itu tumbuh subur, menjadi lebat, tak masalah jika ingatan tentangmu mulai seperti hutan di dalam ingatannya.

 

Kini, dalam pikirannya, hatinya, seluruh hidupnya, hanya satu yang ia pikirkan;

 

Dirimu, dan selalu dirimu.

 

 
: Sementara kau semakin bahagia, ia sedang berjuang menyembuhkan luka.

 

Cibinong, 17/03/17

 

Published by: unidzalika

saya menulis karena saya merasa bahwa ada banyak hal yang tidak dapat di ungkapkan melaui kata-kata, tapi sebuah tulian mampu menjabarkannya. Maka, saya menuliskannya di sini.

3 Comments

3 thoughts on “Bagaimana Caranya Menebang Ingatan?”

  1. Aisssh sediiiih. Ini cerita fiksi apa tentang curhatan atau kejadian menimpa seseorang. Heeeu…menebang ingatan. It might be hardest thing to do 😦

Leave a comment