Wasiat Ketiga

Halo, kamu.

Saat kamu membaca ini, berarti keponakanku telah menemukan surat wasiat ketiga sebagai catatan yang kutulis sebelum aku tidak bernyawa. Berterimakasihlah padanya karena ia menyampaikan surat ini kepada orang yang tepat setelah ia membaca nama penerima di muka amplop.

Ini benar kamu, kan, yang sedang membacanya?

Sebelum aku menulis surat ini, aku melihat seorang tetangga jauh di sebrang rumah sedang memetik buah mangga dari pohon di depan taman rumahnya. Ia masih memakai kemeja kerjanya dan lengan bajunya digulung seperempat. Tiba-tiba ia mengingatkanku padamu. Kamu pun seringkali menggulung lengan kemejamu dengan asal.

Ia memetik sekitar lima buah, lalu menoleh ke arahku dan tersenyum. Dibawanya mangga tersebut menuju rumahku. Aku yang sedari tadi memegang pulpen plus secarik kertas yang telah kuberi aroma parfum, jadi ikut tersenyum. Meninggalkan pulpenku dan menuju pagar depan.

Setelah menerima satu mangga ranum dari tetanggaku yang mahabaik tersebut, aku mengupasnya dan memakannya perlahan sambil berusaha menulis surat wasiat untukmu.

Kamu, sedang apa bersamanya?

Aku tidak tahu apa itu cinta. Aku kesulitan mendefinisikannya. Dan kalaupun kata orang cinta adalah kata kerja, aku tidak tahu ; apa yang telah kukerjakan terhadap kamu yang telah bersamaku selama beberapa tahun. Aku tidak tahu apakah aku mencintamu. Tapi kamu tahu itu. Bahwa aku tidak sanggup kehilangan dirimu. Yeah, it was.

Aku ingin menulis kalimat yang manis-manis, tapi aku malah menangis. Aku ingin mencaci-maki dirimu dalam surat ini, tapi tangisanku semakin menjadi-jadi.

Surat wasiat, konon berisi pembagian harta. Tapi tidak ada satu pun harta milikku yang layak untuk diberikan padamu kecuali satu hal ; restuku.

Melangkahlah bersamanya. Aku telah ikhlas memberikan restuku sepenuhnya untuk kamu, dan dia. Berbahagialah.

Tabik,
Ai.

Published by: unidzalika

saya menulis karena saya merasa bahwa ada banyak hal yang tidak dapat di ungkapkan melaui kata-kata, tapi sebuah tulian mampu menjabarkannya. Maka, saya menuliskannya di sini.

Leave a comment

Leave a comment